Reporter Naser Kantu
Banggai Times – Sosok Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Banggai Ir. H. Beniyanto Tamoreka M.M., benar-benar memahami tanggungjawabnya untuk memberdayakan pengusaha lokal.
Sejarah mencatat untuk pertama kalinya pengusaha lokal yang tergabung dalam Kadin Banggai mulai merambah industri Hulu Migas.
Sebagai buktinya, sebanyak 34 pengusaha lokal hadir pada Vendor Day 2023 yang di gelar CSM JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi, yang digelar pada Selasa (17/01/2023).
Keikutsertaan Kadin Banggai pada Vendor Day JOB Tomori tersebut, merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Bali.
Dalam sambutannya, Beniyanto memberikan apresiasinya kepada JOB Tomori, yang telah melibatkan pengusaha lokal pada Vendor Day tahun ini.
Keterlibatan pengusaha lokal dalam industri hulu Migas, kata Beniyanto merupakan cita-citanya untuk menaikkan kelas dan pengalaman pengusaha Kabupaten Banggai dari tingkat lokal hingga ke kancah nasional.
“Mengapa saya lakukan ini, karena ini adalah tanggung jawab saya sebagai Ketua Kadin. Saya ini juga asli Banggai, jangan cuma saya pengusaha nasional,” cetusnya.
Puluhan pengusaha lokal tersebut, akan mendaftar sebagai calon vendor pada JOB Tomori.
Beberapa hal yang disampaikan pengusaha yang malang melintang di tingkat nasional ini, terkait kerja sama pengusaha lokal dengan sertifikasi tenaga ahli.
“Jangan hanya dibuka vendor, tapi tidak didukung dengan tenaga ahli. Harapan saya semoga JOB Tomori bisa memberikan sertifikasinya kepada anak-anak daerah sebagai tenaga ahli. Minimal 50 orang setiap tahun,” ucapnya.
Hal itu kata Beniyanto, mengingat Kabupaten Banggai memiliki banyak Welder, namun tidak didukung dengan sertifikasi.
Selanjutnya, kepada para pengusaha lokal yang bisa terdaftar sebagai vendor nanti bisa menjaga performance HHSE.
“Karena itu yang paling kita jual mahal sebagai pengusaha,” ungkap Ketua DPD II Partai Golkar Banggai ini.
Beniyanto juga meminta agar dilakukan perlindungan hukum melalui regulasi bagi Sub Kontraktor di Industri Migas yang lebih banyak diperankan oleh pengusaha lokal Kontraktor.
“User sudah membayar ke main kontraktornya, Subkonnya tidak dibayar. Sehingga mungkin dicarikan dulu sistemnya seperti apa, sehingga ada pertanggungjawaban untuk melindungi perusahaan Sub Kontraktor,” ujarnya.
Untuk menguatkan eksistensi pengusaha lokal, Beniyanto juga berharap kepada Pemerintah Daerah agar membuat Perda maupun Perbup terkait kewajiban syarat dukungan pengusaha lokal kepada pengusaha dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten Banggai.
Regulasi seperti ini kata Beniyanto, juga diterapkan di beberapa daerah penghasil Migas.
Selain itu, juga menguntungkan bagi Pemda, disisi PAD.
“Banyak juga pengusaha dari luar daerah, yang membeli material yang tidak berizin, contohnya Galian C,” paparnya.
Tidak hanya Perbup, persyaratan ini bisa dimasukkan dalam persyaratan tender oleh JOB Tomori.
Dengan kehadiran investor Migas di Kabupaten Banggai seperti JOB Tomori, selaku bagian dari pemangku kepentingan, Kadin Banggai berharap terjadi interaksi kepentingan dan hubungan yang harmonis investor dengan masyarakat.
Tidak hanya itu, Beniyanto juga meminta agar para vendor nasional yang masuk ke Kabupaten Banggai membuka kantor perwakilan di daerah ini.
Agar ada transparansi, memberikan multi player efek seperti pajak badan usaha dan serapan tenaga kerja. *
