Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Opini

Dilema Mekanisme Pemilu Legislatif

×

Dilema Mekanisme Pemilu Legislatif

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jika boleh ditebak, salah satu problem utama partai adalah gagalnya kaderisasi partai (Gun Gun, 2018). Realitas menunjukkan bahwa kader-kader terbaik partai tak mulus melenggang ke Senayan. Mayoritas bertumbangan melawan popularitas artis, tokoh agama, tokoh masyarakat, mantan birokrat militer & sipil, serta kelompok pengusaha. Para kader gigit jari, mereka merasa membangun partai tapi tak dapat apa-apa.

Baca juga:   10 Tokoh Alumni IPDN Paling Berpengaruh, Simak Daftarnya

Fakta itu dengan sendirinya menjadi bukti bahwa mekanisme proporsional terbuka menyediakan pilihan inklusif bagi masyarakat. Jadi, sehebat-hebatnya kader partai dengan segudang pengalaman dan senioritasnya, pada akhirnya kalah telak oleh popularitas dan kemampuan kapital kader di luar partai. Disitu kelebihan mekanisme proporsional terbuka.

Example 300x600

Dengan pengalaman itu, partai mulai melirik aset di luar organisasi. Mereka berebut tokoh media darling yang dapat dilabeli atribut guna mendongkrak popularitas partai. Kelak akan dijadikan semacam petugas partai seperti kasus Jokowi. Jangan heran tokoh-tokoh seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, maupun Ganjar Pranowo yang tak sepenuhnya dianggap kader tulen menjadi rebutan hari-hari ini.

Baca juga:   Luwuk Banggai, Siap Menjadi Kota Olahraga ?
Example 300250
Example 120x600
Opini

Oleh: Abdul Rahman Lasading SEBAGAI penanda perubahan yang…