Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Terbaru

Fakta Burung Maleo, Satwa Asal Sulawesi yang Terancam Punah

×

Fakta Burung Maleo, Satwa Asal Sulawesi yang Terancam Punah<br>

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BANGGAITIMES.ID_  Burung Maleo adalah salah satu spesies burung endemik yang berasal dari Sulawesi, Indonesia. Burung ini terkenal karena cara uniknya dalam bertelur dan merawat anak-anaknya.

Maleo biasanya hidup di hutan-hutan tropis dan dataran rendah Sulawesi, dengan habitat yang mencakup area hutan primer dan sekunder. Burung ini memiliki ciri fisik yang mencolok, yaitu bulu hitam di bagian atas tubuh, warna merah muda di wajah, dan paruh berwarna oranye kekuningan.

Example 300x600

Burung Maleo juga memiliki jambul besar yang menjadi ciri khasnya, menjadikan mereka mudah dikenali. Selain itu, kakinya yang kuat dan berwarna abu-abu membantu mereka dalam menggali tanah untuk bertelur.

Salah satu hal yang paling unik dari burung Maleo adalah cara mereka bertelur. Alih-alih mengerami telurnya seperti kebanyakan burung lainnya, Maleo menggunakan panas bumi atau panas matahari untuk menetaskan telur-telurnya.

Biasanya, mereka akan menggali lubang di pasir pantai, kemudian mengubur telurnya di dalam lubang tersebut. Telur Maleo berukuran sangat besar, bahkan lebih besar dibandingkan telur burung lain dengan ukuran tubuh yang serupa.

Baca juga:   Dewan Minta Golkar Banggai Usulkan Nama Pimpinan DPRD Sementara, Irwanto Kulap Berpeluang

Ukuran telur yang besar ini memberikan nutrisi yang cukup bagi embrio, sehingga ketika menetas, anak burung Maleo dapat langsung menggali jalan keluar dari dalam pasir dan siap untuk bertahan hidup di alam liar tanpa bantuan induknya.

Proses perkembangbiakan burung Maleo ini tergolong unik dan menantang, karena mereka sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk keberhasilan penetasan telurnya. Burung Maleo umumnya bertelur di lokasi yang tetap, yang dikenal sebagai tempat penetasan koloni.

Selain keunikanya salah satu yang saat ini menjadi tantangan burung tersebut adalah ancaman kepunahan akibat dari semakin berkurangnya habitat mereka di alam bebas dan juga perburuan telur yang dilakukan Manusia.

Untuk membantu meningkatkan populasi burung maleo khususnya di wilayah Kabupaten Banggai, PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) bekerja sama dengan BKSDA Sulawesi mendirikan Maleo ex situ di Desa Uso, Kecamatan Batui.

Baca juga:   Lagi Kecelakaan di Desa Pongian Mahasiswi Asal Touna Tewas

Berdirinya Maleo ex nantinya akan menjadi Pusat Konservasi Maleo. Hal ini menunjukan keseriusan dan komitmen DSLNG menjaga dan melestarikan burung Maleo yang ada wilayah Banggai.

Selama 11 Tahun Pusat Konservasi Maleo berdiri, DSLNG telah melepasliarkan 127 anakan Maleo ke Suaka Margasatwa Bakiriang, yang merupakan salah satu habitat asli burung maleo di Kabupaten Banggai.

Selain upaya dalam penetasan telur burung Maleo hingga pelepas liaran ke habitat aslinya di alam bebas, DSLNG juga banyak memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat perihal pentingnya pelestarian burung Maleo.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat lokal, PT DSLNG berharap burung Maleo bisa terhindar dari ancaman kepunahan dan tetap menjadi bagian penting dari keanekaragaman hayati di Timur Sulawesi dan memastikan mereka tetap ada untuk generasi mendatang.

Example 300250
Example 120x600