BANGGAI TIMES, Luwuk – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, seruan untuk mengobarkan semangat nasionalisme kembali digaungkan. Salah satunya datang dari Surya Stibis, cucu dari almarhum veteran pejuang kemerdekaan Abdul Gafar Taha.
Melalui pesannya, Uya Stibis menekankan pentingnya menolak budaya Fear of Missing Out (FOMO) yang dinilai dapat merusak jiwa nasionalisme generasi muda. Menurutnya, meskipun masyarakat boleh berbeda pandangan terhadap sistem pemerintahan saat ini, rasa cinta tanah air tidak boleh luntur.
“Kalian boleh benci sistem pemerintah sekarang, tapi jangan sampai rasa nasionalisme kalian hilang! Para pahlawan terdahulu rela kehilangan nyawa demi satu tujuan, yaitu memerdekakan Indonesia agar kalian tidak hidup dalam rasa takut karena penjajahan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih bukan semata-mata untuk pihak yang tidak mereka sukai, melainkan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
“Jangan samakan Sang Saka Merah Putih dengan bendera anime hasil cerita karangan yang bukan orang Indonesia,” tambah Uya Stibis.
Dengan H-13 menjelang HUT RI ke-80, ajakan ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat untuk kembali menumbuhkan rasa nasionalisme dan menghormati pengorbanan para pahlawan kemerdekaan. *