BANGGAI TIMES, Luwuk – Sekretaris Umum KONI Kabupaten Banggai, Sugiarto Djanun, menegaskan bahwa pemberian bonus bagi atlet peraih medali di Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) bukan menjadi tanggung jawab panitia pelaksana (Panpel). Sejak pertama kali digelar hingga edisi kelima Porkab Banggai, belum pernah ada bonus yang diberikan oleh panpel kepada atlet peraih medali.
“Porkab merupakan ajang olahraga tingkat kabupaten yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Berdasarkan pengalaman lima kali pelaksanaan Porkab, tugas Panpel sebatas menyiapkan dan menyelenggarakan pertandingan, bukan membagikan bonus kepada atlet,” ucapnya, Sabtu (2/8/2025).
Kewajiban memberikan bonus atau uang saku, kata Sugiarto, sepenuhnya menjadi kebijakan para camat yang juga merupakan Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK).
Pelaksanaan Porkab V, kata dia, telah didesaian sejak Tahun 2024.
“Diawali dengan rapat kerja Desember 2024 dan rapat bersama seluruh cabang olahraga (cabor) serta KOK di awal 2025. Dari total usulan anggaran Rp2,25 miliar, Pemkab Banggai hanya menyetujui Rp1,6 miliar yang bersumber dari dana hibah. Tidak ada alokasi untuk bonus atlet atau untuk kecamatan peserta. Bisa cek notulen rapat saya, kalau ada membahas bonus atlet,” jelasnya.
Ia juga meluruskan seputar isu dana hibah Rp2,5 Miliar yang hingga kini diharapkan para Camat untuk menanggulangi pembayaran bonus atlet.
Padahal, dana tersebut pada perencanaannya disiapkan untuk penyelenggaraan PON Beach 2025 di Banggai.
“Karena PON Beach batal, dana itu tidak bisa dicairkan. Kami sudah berkonsultasi dengan Kejari Banggai dan memang tidak dibenarkan untuk dicairkan,” tegasnya.
Kalaupun dana itu bisa dicairkan, penggunaannya kata Sugiarto, hanya bisa diperuntukkan untuk pembiayaan transportasi, akomodasi, dan konsumsi kegiatan resmi, bukan untuk bonus atlet Porkab.
Sugiarto menegaskan, para camat atau KOK harus menjelaskan kondisi yang sebenarnya kepada atlet di wilayah masing-masing.
“Kami ingin isu liar ini dihentikan. Panpel dan KONI hanya fokus menyelenggarakan Porkab, bukan memberikan bonus. Mereka harus ingat, Ketua Umum KONI Banggai adalah Pak Bupati. Saya menjelaskan apa yang saya pahami dan wajib disampaikan, jangan kita paham, tapi diam,” tutupnya. *