BANGGAITIMES.ID_ Aturan nyeleneh yang mengundang gelak tawa sekaligus pertanyaan besar para suporter yang menyaksikan jalanya pertandingan Semifinal Danki Cup 2024 yang mempertemukan tim Inpres Mangkio vs Garuda Mendono yang digelar Selasa malam (21/01/2025) dilapangan Kompi Senapan C Yonif 714/Sintuwu Maroso Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah terus menuai perdebatan di media sosial Facebook.
Pasalnya dalam pertandingan tersebut panitia menyampaikan himbauan atau larangan kepada penonton yang menyaksikan jalanya pertandingan untuk tidak melakukan siaran langsung di media sosial, Facebook, Instagram, atau Tiktok.
Seperti akun Facebook milik @zahria yang mempertanyakan kenapa panitia melarang penonton melakukan siaran langsung saat jalanya pertandingan. Jika dilihat berdasarkan regulasi aturan oleh PSSI tidak di temukan adanya larangan penonton melakukan live saat pertandingan berlangsung, artinya panitia Danki Cup 2024 membuat aturanya sendiri.
Dengan aturan tersebut banyak penonton atau netizen yang ada di media sosial mengkaitkan larangan live oleh panitia dengan beberapa putusan kontroversial wasit maupun asisten wasit, seperti di anulirnya 2 gol Garuda Mendono karena di anggap offside, tidak di usirnya pemain Inpres Mangkio karena melakukan kekerasan secara sengaja terhadap pemain Garuda Mendono Marcelino, serta pelanggaran penjaga gawang Inpres Mangkio di akhir babak kedua yang harusnya berbuah pinalti.
Berikut jalanya pertandingan Garuda Mendono vs Inpres Mangkio
Bentrok keras kedua tim untuk memperebutkan satu tiket ke babak Final tak terhindarkan lagi sejak wasit Wardaya yang memimpin jalanya pertandingan membunyikan sempritan tanda dimulainya pertandingan babak pertama. Garuda Mendono melalui nomor punggung 9 Marcelino sempat menyarangkan gol dimenit 13 tetapi di anulir wasit karena lesmen menyatakan Marcelino dalam posisi offside.
Tim Garuda Mendono terus melakukan serangan ke jantung pertahanan tim Inpres Mangkio. Namun peluang yang didapatkan belum berhasil merubah papan skor hingga babak pertama usai, kedudukan tetap imbang 0-0.
Memasuki babak kedua pertandingan semakin memanas setelah wasit Wardaya beberapa kali melakukan keputusan kontroversial yang dinilai merugikan tim Garuda Mendono. Pemain Garuda Mendono Marcelino kembali menyarangkan gol ke gawang Inpres Mangkio namun gol tersebut kembali di anulir wasit karena lesmen mengangkat benderanya yang menandakan posisi pemain offside.
Pukulan pemain Inpres Mangkio ke Wajah pemain Garuda Mendono Marcelino harusnya diganjar dengan kartu merah karena dilakukan dengan unsur kesengajaan namun wasit hanya mengeluarkan kartu kuning.
Pemain Inpres Mangkio sesekali merepotkan pertahanan Garuda Mendono melalui skema serangan balik. Namun penjaga gawang Bili Aguw yang didatangkan langsung dari kota Manado berhasil menjaga gawangnya hingga tidak mampu dibobol oleh pemain Inpres Mangkio yang di Motori oleh Juned yang merupakan pemain berpengalaman.
Keputusan kontroversial kembali dipertontonkan wasit Wardaya setelah di akhir babak kedua pelanggaran keras yang dilakukan penjaga gawang Inpres Mangkio terhadap pemain Garuda Mendono yang harusnya berbuah pinalti namun wasit menganggap bukan sebuah pelanggaran.
Hingga babak kedua usai skor akhir tetap 0-0 sehingga pertandingan dilanjutkan ke babak adu pinalti. Penendang pertama Garuda Mendono gagal menghasilkan gol setelah penjaga gawang Inpres Mangkio berhasil menebak arah bola.
Penendang pertama Inpres Mangkio juga gagal menghasilkan Gol setelah tendangannya melambung di atas mistar gawang. Namun ketenangan dan pengalaman para pemain Inpres Mangkio berhasil menyudahi perlawanan Garuda Mendono dibabak adu pinalti dengan skor akhir 3-2.
Dengan hasil tersebut Inpres Mangkio berhasil ke babak Final dan akan menunggu pemenang antara Karathon vs Tanjung Tuwis.