BANGGAI TIMES – Sebuah unggahan di media sosial Facebook oleh akun Ardin Amboai memantik perhatian publik setelah keluarga pasien mengaku dibebankan biaya ambulans sebesar Rp700.000 oleh Puskesmas Toili II, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Rabu (19/11/2025).
Menurut keterangan keluarga pasien, Ardin menyebutkan biaya tersebut dikenakan saat mereka hendak merujuk seorang balita dari Puskesmas Toili II ke RSUD Luwuk. Proses administrasi disebut berjalan berbelit-belit, persoalan identitas balita menjadi kendala adminstrasi yang masih terjadi di Puskesmas Toili II.
Keluarga juga menyampaikan bahwa selain pungutan biaya ambulans, petugas berdalih bahwa sopir ambulans tidak berada di tempat sehingga proses rujukan sempat tertunda. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memperlambat penanganan medis terhadap balita yang membutuhkan penanganan cepat.
“Bagaimana jika keadaan darurat? Menunggu memang wajar, tetapi jangan sampai kelamaan,” tulisnya.
Kasus ini dinilai bertentangan dengan program “Berani Sehat” yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, di mana salah satu poin pentingnya menjamin pelayanan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat di Sulawesi Tengah.
Hingga berita ini diturunkan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banggai Nurmasyita Datu mengatakan pihaknya masih mengecek kebenaran informasi tersebut pada pihak Puskesmas.
“Baru saya tanya kebenarannya,” ucapnya Nurmasyita.
Unggahan ini memicu keprihatinan warganet dan masyarakat setempat yang berharap pelayanan kesehatan di Toili dapat lebih responsif, transparan, dan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah. *
