BANGGAITIME, LUKTIM – Peristiwa terbakarnya ruang rapat Kantor Desa Lontos di Kecamatan Luwuk Timur menimbulkan pertanyaan besar.
Pasalnya, Kepala Desa Lontos ……. yang dikonfirmasi media ini terkait kebakaran tersebut, tidak ingin diberitakan.
Dalam konfirmasi tersebut Kades awalnya memberikan keterangan seputar kebakaran tersebut. Dimana ia menyampaikan kemungkinan besar kebakaran yang menganguskan bangunan ruang rapat berserta barang berharga didalamnya diakibatkan korsleting arus listrik.
Ia juga merinci kerugian yang dialami pasca kebakaran tersebut yang ditaksir ratusan juta.
“Pokoknya kalau dihitung dari bangunan dan barang lain bisa ratusan juta. Coba bapak hitung dari bangunannya, seng, balok dengan lata, semen, batako, besi, tripleks dan lain-lain. Sementara lanjut Kades untuk barang seperti printer, meja rapat 2 unit, kipas angin, wifi, kursi plastik 50 buah, lemari serta alat timbang, “ungkapnya beberapa waktu lalu saat di hubungi via whatsap
Namun anehnya meski Kades telah memberikan keterangan tersebut, justeru Kades melarang kebakaran itu tidak diekspos.
“Tidak usah diberitakan yang penting saya sudah laporkan ke pak camat dan langsung sy minta petunjuk dan saran.Alhamdulillah pak camat bilang buat kamari DP berita acara kejadian supaya dilaporkan sama pak bupati, “begitu ucap Kades.
Ketidakterbukaan Kades dan melarang peristiwa Jangan diekspos tentu menjadi pertanyaan. Ada apa dan mengapa kasus ini tidak ingin dipublikasikan,padahal ini menyangkut fasilitas umum yang harus diketahui masyarakat apa yang menyebabkan kebakaran tersebut.
Disisi lain motif atau faktor penyebab kebakaran hanya berdasarkan kemungkinan atau asusmi belum diketahui pasti penyebabnya. “Rumah saja kebakaran polisi lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) apalagi ini menyangkut fasilitas umum.
Terpisah Bhabinkamtibmas Desa Lontos AIPTU Kamaludin saat dikonfirmasi mengungkapkan benar bahwa telah terjadi kebakaran ruang rapat kantor desa.
Namun saat ditanya apa dilakukan olah TKP? Kamal sapaannya mengatakan soal itu langsung ke Kadesnya, kejadian itu sudah lama.
“Kades lapornya ke camat, Kades tidam lapor secara resmi ke polisi, cuma pemberitahuan secara lisan saja. Supaya lebih jelas, konfir lansung ke Kades, dan turun ke TKP biar lebih jelas. ” ujarnya
