BANGGAI TIMES – Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah/2025 Masehi yang digelar Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Nambo di Masjid Al-Istiqamah, Desa Koyoan, Kecamatan Nambo, Senin (8/9/2025). Kegiatan tersebut dihadiri ratusan warga bersama jajaran pemerintah setempat.
Turut hadir Sekretaris PHBI Kabupaten Banggai, Camat Nambo Zubhan Ahmad S. Sos, unsur Forkopimcam, para kepala desa dan lurah, tenaga pendidik, perangkat desa, ibu-ibu Majelis Taklim, serta Karang Taruna Kecamatan Nambo.
Ketua PHBI Kecamatan Nambo, Muhrin Abatin, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, tetapi sarana untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga menekankan pentingnya peran Majelis Taklim dan pemuda dalam membina moral generasi muda.
Camat Nambo, Zubhan Ahmad, mengapresiasi antusiasme masyarakat dan kerja keras panitia dalam menyukseskan acara ini. Menurutnya, nilai perjuangan dan kepemimpinan Rasulullah SAW dapat menjadi pedoman dalam tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
Sementara itu, Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili mengajak masyarakat memanfaatkan momentum Maulid untuk memperdalam pemahaman ajaran Rasulullah SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sosial.
“Peringatan Maulid jangan berhenti pada seremoni. Ia harus menjadi jawaban atas tantangan moral dan sosial di tengah masyarakat,” tegasnya.
Furqanuddin juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan di Kabupaten Banggai yang dikenal sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman suku dan budaya. “Semangat Maulid harus memperkuat persaudaraan dan memperkokoh fondasi moral bangsa,” tambahnya.
Peringatan Maulid di Kecamatan Nambo berlangsung meriah dan khidmat berkat dukungan swadaya masyarakat, khususnya ibu-ibu Majelis Taklim dan perangkat desa. Sejumlah kegiatan keagamaan dan pertunjukan seni Islami turut memeriahkan acara.
PHBI Kecamatan Nambo berharap tradisi peringatan Maulid ini terus dipertahankan sebagai upaya membangun karakter dan spiritual masyarakat di tengah derasnya arus modernisasi. *
