Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
INFO KFM

Dialog Publik KAHMI Muda Banggai, KTT PT. KFM : Kaidah dan Norma Pertambangan Tidak Boleh Diabaikan

×

Dialog Publik KAHMI Muda Banggai, KTT PT. KFM : Kaidah dan Norma Pertambangan Tidak Boleh Diabaikan

Sebarkan artikel ini
Kepala Teknik Tambang PT. Koninis Fajar Mineral (KFM) M. Najmi Alramadan saat menjadi pemateri pada Dialog Publik yang diselenggarakan KAHMI Muda Banggai, Selasa (25/02/2025).
Example 468x60

BANGGAI TIMES – Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. Koninis Fajar Mineral (KFM) M. Najmi Alramadan menjadi narasumber pada Dialog Publik yang diselenggarakan KAHMI Muda Banggai, Selasa (25/02/2025) bertempat di Kedai Dg. Mangge Premium.

Mendampingi Wakapolda Sulteng Brigjen Pol. DR. Helmi Kwarta Kusuma Rauf, Najmi memaparkan materi terkait “Rencana, Implementasi, dan Kontribusi Pada Sektor Pertambangan Bagi Daerah”.

Dalam proses pertambangan di Indonesia, Najmi menyebutkan ada 3 aspek penting yang pertama kaidah, kedua norma selanjutnya ketiga adalah mental.

Namun, terkadang ia mengakui masih ada pelaku pertambangan yang belum begitu taat  terhadap kaidah dan norma tersebut.

“Kaidah itu kalau saya sebut seperti  ideologinya orang pertambangan yaitu good mining practices atau kaidah teknis pertambangan yang baik dan benar. Selanjutnya norma-norma, berkaitan dengan regulasi, Seperti UU No.3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara, lalu ada juga  Kepmen ESDM Nomor 1827 Tahun 2018, dalam prakteknya itu harus ditaati oleh pelaku usaha pertambangan,” ucapnya.

Baca juga:   Pimpin Apel Bulan K3 Nasional Tahun 2024, KTT PT. KFM Ingatkan Budaya K3 Sebagai Tuntunan Wajib Tenaga Kerja

Pertambangan mineral, semisal Pertambangann Nikel, kata alumni Pena 98 ini, merupakan bagian dari penopang  pembangunan peradaban.

Sebabnya, kebutuhan dasar manusia di era teknologi saat ini, banyak dipengaruhi oleh bahan mineral seperti Nikel dan sebagainya.

Selain itu, kehadiran pertambangan, kata Najmi mampu memicu pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Ia memaparkan tata kelola pertambangan yang baik harus dimulai dari mental para pemodal atau investor.

Untuk itu, sebagai KTT, Najmi mengungkapkan, pertambangan yang baik dan benar bisa diterapkan, ketika investor memiliki mental dan midnset bukan sebagai pedagang akan tetapi sebagai penambang

“Bedakan antara Pedagang dan Penambang, ya” ujarnya.

Dalam dialog tersebut, salah satu aktivis GMNI Banggai mengajukan pertanyaan pertambangan nikel mana yang memberikan kesejahteraan pada rakyat.

Baca juga:   Pupuk Toleransi Kehidupan Umat Beragama, PT. KFM Salurkan Ratusan Semen Untuk Pembangunan Pura di Simra

Pertanyaan ini dijawab dengan elegan oleh Najmi. 

“Tambang Nikel mana yang sejahtera ? Tidak usah jauh-jauh, kita bisa melihat PT. Vale di Sorowako, Sulawesi Selatan. Kami di KFM terbuka kepada adik-adik, kapan saja bisa datang ke site dan bisa melihat sendiri perkembangan dan perubahan yang terjadi di Kecamatan Bunta saat sekarang. Kami tidak pernah lari atau  menghindar. Tidak ada yang kami tutupi, dipanggil pemerintah, stakeholder mana saja, kami hadiri. Kenapa kami berani hadir, karena kami merasa telah  berbuat walaupun belum begitu sempurna,” cetusnya.

Dalam mengelola pertambangan nikel di Bunta, PT. KFM, kata Najmi melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat melalui Departemen ComDev yang dikelola langsung oleh putera-puteri Bunta.

ComDev menyasar beragam sektor kehidupan masyarakat lingkar tambang mulai dari pertanian, perkebunan, kelautan, peternakan, pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keagamaan. *

(Naser Kantu)

Example 300250
Example 120x600