BANGGAI TIMES – Dalam upaya meningkatkan kualitas kepemimpinan pendidikan di tingkat satuan pendidikan, para kepala sekolah jenjang SMP dari Kecamatan Luwuk Timur hingga Toili Barat mengikuti Pelatihan Strategi Implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Luwuk, Kecamatan Nambo, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan Fasilitator Pembelajaran Mendalam sebagai narasumber utama. Tujuan utamanya adalah membekali para kepala sekolah dengan keterampilan dan strategi yang relevan dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam di sekolah masing-masing.
Melalui pelatihan ini, para kepala sekolah diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dalam memimpin dan mengelola sekolah, memperkuat supervisi akademik berbasis coaching, serta mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
Mewakili Kadisdikbud Banggai Syafrudin Hinelo, Plt Sekretatis Dinas Samsul Bahri Lanta menyebuktkan sejumlah harapan dari pelatihan ini meliputi:
1. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah, sehingga lebih efektif dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dan manajerial.
2. Memperkuat supervisi akademik berbasis coaching, agar kepala sekolah mampu memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru.
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan pendidikan, dengan menjadikan kepala sekolah lebih visioner dan adaptif terhadap perubahan.
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran, melalui supervisi dan pendampingan berkelanjutan terhadap proses belajar mengajar.
Pelatihan ini, kata Samsul dirancang dengan pendekatan Cohort Based Learning selama enam minggu, di mana para peserta belajar bersama dalam kelompok dengan bimbingan fasilitator.
Selain itu, proses pembelajaran didukung oleh penggunaan Learning Management System (LMS) yang memudahkan peserta mengakses materi, tugas, dan diskusi daring.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar kepala sekolah, guna membangun jejaring profesional yang kuat serta saling mendukung dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Dengan pemanfaatan teknologi dan metode pelatihan yang interaktif, kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan kepala sekolah yang tidak hanya cakap secara manajerial, tetapi juga memiliki kemampuan coaching dan supervisi yang mendalam untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan masing-masing,” tutupnya.
