BANGGAI TIMES – Dalam upaya meningkatkan Indeks Ketahanan Daerah (IKD), Pemerintah Kabupaten Banggai melalui BPBD Kabupaten Banggai secara resmi mengukuhkan kepengurusan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Banggai. Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, dan dihadiri sejumlah unsur pemerintah, akademisi, korporasi, serta relawan kebencanaan, Rabu (12/11/2025).
Hadir pada kegiatan ini Kepala BPBD Banggai Ferry Sujarman bersama Bidang Pencegahan BPBD Banggai, Basarnas, dan jajaran Forkopimda.
FPRB Banggai dipimpin Dr. Bambang Dwicahya akademisi di FKM Untika, dengan Sekertaris Abdul Rahman Lasading, dan bendahara Kurniaty Kasmayadi.
Ketua FPRB Kabupaten Banggai Dr. Bambang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan forum ini merupakan hasil dari kongres yang digelar pada 4 November 2025, yang juga menetapkan kepengurusan baru. Ia menjelaskan, FPRB terdiri dari unsur akademisi, badan usaha, dan masyarakat yang aktif dalam kegiatan kebencanaan.
“Alhamdulillah, hari ini kita telah dikukuhkan sebagai Forum Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Banggai. Ini merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan IKD daerah. FPRB berperan mendukung pemerintah daerah, khususnya BPBD, dalam bidang pencegahan serta peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tujuan utama forum ini adalah meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. “Bencana tidak bisa dihindari, tetapi harus dihadapi dengan kesiapan dan pengetahuan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili dalam sambutannya mewakili Bupati Banggai Amirudin menyampaikan apresiasi dan harapan besar kepada pengurus FPRB yang baru dikukuhkan.
“Saya menyampaikan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus FPRB Kabupaten Banggai. Semoga dapat menjalankan amanah dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Wabup.
Ia juga menekankan bahwa kondisi geografis Kabupaten Banggai yang luas dan beragam — mulai dari wilayah pegunungan hingga pesisir — menjadikan daerah ini memiliki potensi bencana yang cukup tinggi.
“Kita berada di daerah yang rawan bencana, termasuk karena adanya patahan aktif. Karena itu, keberadaan FPRB sangat penting dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar dampak bencana dapat diminimalkan,” jelasnya.
Menurut Wabup Furqanuddin, FPRB diharapkan dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menyusun program-program kebencanaan yang berbasis pencegahan dan edukasi. “Bencana tidak bisa dihindari, tapi kita bisa meminimalkan risikonya. Yang paling penting, bagaimana kita memberikan pemahaman kepada masyarakat agar korban jiwa maupun kerugian material dapat ditekan sekecil mungkin,” tandasnya.
Dengan dikukuhkannya FPRB Kabupaten Banggai, diharapkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan dunia usaha dalam upaya pengurangan risiko bencana dapat semakin kuat demi mewujudkan Banggai yang tangguh terhadap bencana. *
