Oleh : Abdul Rahman Lasading (Inisiator Banggai Sustainable)
MENGULAS perspektif pembangunan berkelanjutan Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banggai berbasis Bonus Demografi.
Menjadi penting bagi setiap kita yang berpikir atau bahkan seorang pemimpin/calon pemimpin daerah memikirkan secara serius apa yang menjadi diskursus global dan nasional. Salah satunya adalah mengenai satu era yang di sebut sebagai era bonus demografi.
Era ini mengacu pada situasi katika jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan usia non-produktif. Ini dapat menjadi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial.
Nah, pasangan AT-FM di beberapa visi-misinya sebagai calon kepala daerah tak lupa mencatumkan beberapa poin untuk merespon era tersebut. Tematik paling umum di komunitas kami menyebutnya,–Menuju Kemakmuran Bersama : Memanfaatkan Bonus Demografi untuk Masa Depan Daerah Kita.
Bonus demografi bagi kami, merupakan potensi yang luar biasa. Mayoritas penduduk kita di Kab. Banggai berada pada usia produktif. Ini merupakan sstu peristiwa yang jarang terjadi dalam sejarah perjalanan bangsa dan daerah kita.
Pada rillis Daftar Pemilih Tetap KPU Kabupaten Banggai di mana kurang lebih jumlah DPT Kabupaten Banggai genarasi X, Milineal dan Z mencapai angka 230.893 pemih dari total DPT Kabupaten Banggai yang berjumlah 269.838 pemilih.
Jumlah pemilih pada tiga segmen generasi, menggambarkan bahwa daerah kita memang sedang menghadapi peristiwa bersejarah itu.
Sehingga diharapkan visi dan kebijakan yang tepat, bisa menjadikan bonus demografi ini sebagai motor penggerak kemajuan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah.
Pada harapan itulah AT-FM kembali hadir dan ada dalam bursa pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banggai, dengan membawa komitmen untuk memastikan setiap warga usia produktif mendapat akses terhadap: pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan, lapangan kerja yang layak dan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan, dan program kesehatan preventif dan akses kesehatan yang lebih baik, dan pembangunan infrastruktur dan digitalisasi.
Penting juga untuk menjadi catatan kita bahwa bonus demografi adalah anugerah, tetapi juga tantangan. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, kita bisa menghadapi masalah pengangguran, ketimpangan sosial, dan konflik generasi.
Tetapi kami, sangat meyakini dengan kepemimpinan yang tepat dan kerja sama kita semua, bonus demografi ini akan menjadi pijakan bagi daerah kita menuju masa depan yang lebih cerah, lebih makmur, dan lebih berkeadilan.
Maka dari itu AT-FM harus diberikan kepercayaan kembali untuk mewujudkn cita-cita kolektif untuk pembangunan Kab. Banggai yang berkelanjutam khususnya untuk menyongsong era baru ini. **