BANGGAI TIMES – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Banggai aktif melakukan vaksinasi (PMK) hewan ternak sapi.
Kepala Bidang (Kabid) Keswan dan Kesmavet Disnakeswan Banggai Rufina L Patandung, Selasa (25/2) mengatakan vaksinasi bertujuan mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi.
Olehnya pihak Disnakeswan aktif melakukan vaksinasi PMK bersama drh Sulistiya sebagai Jafung Medik Veteriner. Sambung Rufina Patandung, pada proses vaksinasi berlangsung dua tahap, “Tahap pertama Januari sebanyak 200 ekor ternak sapi dan tahap kedua Februari – Maret sebanyak 275 ternak sapi,” ucapnya pada wartawan.
Tahap dua yang sedang berjalan saat ini target kami kata dia sebanyak 750 ekor sapi. Sambungnya untuk wilayah vaksinasi meliputi Kecamatan Toili, Toili Barat dan Nuhon.
Disinggung soal kendala apa saja saat melakukan vaksinasi, Rufina kembali berujar sering kali terjadi pada faktor cuaca. “Seperti hujan, jarak tempuh dan minimnya petugas lapangan,” jelasnya.
Tak ayal juga ternak yang lepas liar menjadi salah satu kendala kami melakukan vaksinasi PMK. Menjawab kasus PMK di Kabupaten Banggai, ia mengurai pada tahun 2024 terjadi di Kecamatan Bualemo kasus PMK pada ternak tetapi dapat teratasi baik.
Dan untuk tahun 2025 terdeteksi kasus PMK pada ternak sapi di Kecamatan Lobu, Nuhon dan Kecamatan Batui Selatan, “Namun penanganan kasus itu (PMK) meredah,” terangnya.
Baca Juga: Miliki Saham Rp 16 Milyar Di Bank Sulteng, Pemkab Banggai Terima Rp 500 Juta Dana CSR
Sebagai pengetahuan bagi kita semua, Rufina tidak hanya menjelaskan tentang pemetaan dan jumlah sapi yang di vaksinasi PMK tapi juga mengambarkan gejala PMK pada ternak sapi seperti mengeluarkan liur dan antara kuku sapi terdapat luka menyulitkan berjalan mengindikasikan PMK.
Pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan pada ternak mengobati ternak sapi yang luka termasuk melalukan karantina.
“Untuk menghindari adanya penyebaran PMK pada ternak sapi, kami juga melakukan sosialisasi menyasar para peternak dan pemerintah desa,” tutupnya.” *