BANGGAITIMES.ID – Meski telah ditegur bahkan sudah berulang-ulang kali, PT. Sasl and Sons, perusahan kelapa putih yang beroperasi di Desa Kayutanyo terus saja melakukan pengrusakan linkungan dengan membuang limbah kelapa ke laut.
Mirisnya limbah tersebut selain mengeluarkan bau busuk serta mengancam ekosistem dalam laut, ternyata limbah tersebut belum memenuhi indakator sterilisasi sehingga dampaknya sangat berbahaya dan merugikan manusia kesehatan dan kehidupan laut.
Air limbah mengangkut patogen, nutrisi, kontaminan, dan zat padat ke laut yang dapat menyebabkan pemutihan karang serta penyakit dan kematian pada karang, ikan, dan kerang.
Ketua Forum Peduli Masyarakat Luwuk Timur (FPML) Adnan Basia kepada Banggai Times menyayangkan sikap perusahan yang super cuek soal limba itu.
Padahal kata Adnan, persoalan limbah ini sudah sering kali di sampaikan ke perusahan agar di kelolah dengan baik agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
“Namun sampai hari ini perusahan tidak mengindahkannya bahkan kasus ini sudah di suarakan melalui wakil rakyat maupun instansi terkait,”ujar Nan Jumat (9/8/2024)
“Bandel butul ini Persuhaan te tau bagaaimana caranya supaya dorang mo dengar, masyarakat sudah resah dengan apa yang mereka buat, bukan memperbaiki lingkungan tapi merusak lingkungan,” tambahnya.
Ia berharap persoalan limbah ini yang sudah bertahun-tahun tidak tindak lanjut oleh pihak-pihak terkait justru akan menambah ketidakpercayaan publik pada pemerintah. Seyogianya hal ini perlu perlu ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
“Kami berharap pemerintah Kabupaten Banggai, khususnya dinas terkait, segera mengambil langkah nyata untuk menangani masalah ini. Jika tidak segera ditangani, pencemaran ini akan semakin parah dan dapat merusak lingkungan lebih luas. Sekali lagi kami harap Dinas Perikanan dan Kelautan, serta Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) segera mengambil sikap jangan tinggal diam, tegasnya. *
(Parlin Yusuf)