BANGGAI TIMES, Bunta – Desa Tuntung Kecamatan Bunta kembali membangkitkan pendidikan islam yang telah lama vakum.
Kepala Desa Tuntung Maryono Yusuf, dalam statetmennya menyebutkan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Alkhairat di Desa Tuntung resmi kembali aktif berkat prakarsa murni dari masyarakat setempat.
“Inisiatif ini muncul dari dinamika kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan membesarkan pendidikan Islam di desa,” ujarnya.
Kebangkitan kembali MDA Alkhairat, kata dia, merupakan hasil dari pertemuan niat yang tulus dan takdir baik yang mempertemukan semangat kolektif dengan mufakat bersama.
“Masyarakat Desa Tuntung secara konsisten menunjukkan energi positif dan kegigihan untuk menghidupkan kembali kegiatan pendidikan agama Islam, yang sempat vakum selama beberapa waktu,” ucapnya.

Patut kiranya, kata Kades, Pemerintah Desa Tuntung berkewajiban untuk turut serta berperan aktif sebagai representasi negara yang berlandaskan pada sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Akhirnya, energi yang lahir dari masyarakat ini pun mengundang partisipasi berbagai pihak, yakni PT. Koninis Fajar Mineral (KFM).
“Dukungan konkret juga datang dari pihak swasta, yakni PT. Koninis Fajar Mineral (KFM), yang memberikan bantuan berupa fasilitas belajar sesuai jumlah peserta didik atau santri MDA Alkhairat. Bantuan ini diberikan guna menunjang proses belajar mengajar di madrasah tersebut,” ungkap Kades yang akrab disapa Ryo.
Dukungan dari seluruh elemen ini, ditegaskannya, membuktikan semangat masyarakat dan pihak swasta yang terus bergandengan tangan dalam memajukan pendidikan Islam adalah bagian dari tanda-tanda anugerah Illahi.
“MDA Alkhairat kini bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga simbol bahwa Islam sebagai rahmatan lil alamin benar-benar hidup di tengah masyarakat, bukti bahwa sifat Islam itu, rahmatan Lil alamin,” pungkasnya. *